Skip to Content

Ingin Sistem Onlinemu Dicintai? Pastikan Metrik-metrik Ini Terpenuhi!

Jangan asal buat. Perhatikan metrik-metrik berikut ini kalau ingin sistem online mu disukai pengguna!

Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan kejadian tidak menyenangkan pada website E-Meterai yang justru tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Bayangkan saja, ketika ribuan orang membutuhkan layanan tersebut, yang mereka dapatkan hanyalah bug dan berbagai gangguan teknis lainnya. Tidak heran jika netizen dibuat jengkel, bahkan ada yang langsung meninggalkan produk tersebut.


Kondisi ini adalah mimpi buruk bagi setiap pengembang atau desainer sistem online. Ketika sebuah layanan tidak bekerja sesuai harapan, pengguna akan merasa frustasi dan tanpa pikir panjang berpindah ke alternatif lain. Maka, penting bagi kita untuk tidak hanya fokus pada pengembangan fitur saja, tetapi juga memastikan berbagai metrik penting terpenuhi saat membangun sistem. Apa saja metrik yang wajib diperhatikan? Yuk, mari kita pelajari bersama.


Mengenal Availability, Reliability, Scalability, dan Security


Ketika membangun sebuah sistem online, ada empat metrik utama yang harus selalu diperhatikan: availability, reliability, scalability, dan security. Keempat metrik ini adalah fondasi dari sistem yang kuat dan handal. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut beserta contoh kasus nyata untuk setiap metrik:


Availability

Availability mengacu pada seberapa sering dan seberapa lama sistem Anda tersedia untuk digunakan oleh pengguna. Semakin tinggi availability, semakin kecil kemungkinan pengguna akan mengalami gangguan saat mengakses layanan Anda.

Contoh kasusnya: Bayangkan sebuah platform e-commerce yang memiliki uptime 99,9%. Ini berarti platform tersebut tidak tersedia selama sekitar 8,76 jam dalam setahun. Namun, jika downtime tersebut terjadi selama periode penjualan besar seperti Harbolnas, kerugian bisa sangat besar baik dari sisi pendapatan maupun kepercayaan pelanggan.


Reliability

Reliability berkaitan dengan seberapa konsisten dan dapat diandalkan sistem Anda dalam memberikan fungsi yang diinginkan. Sistem yang sering mengalami kegagalan atau error akan membuat pengguna cepat kehilangan kepercayaan.

Contoh kasusnya: Sebuah aplikasi perbankan mobile yang sering crash saat pengguna mencoba melakukan transaksi akan segera kehilangan kepercayaan dari para penggunanya. Meskipun availability aplikasi tersebut tinggi, jika reliabilitasnya rendah, pengguna akan mulai mencari alternatif lain yang lebih stabil.


Scalability

Scalability adalah kemampuan sistem untuk menangani peningkatan beban atau jumlah pengguna tanpa penurunan kinerja. Dalam dunia digital yang terus berkembang, kemampuan sistem untuk tumbuh bersama dengan permintaan pengguna sangatlah penting.

Contoh kasusnya: Pada saat peluncuran produk baru, sebuah startup teknologi mengalami lonjakan pengguna yang luar biasa. Namun, sistem mereka tidak dapat mengimbangi beban tersebut, menyebabkan layanan menjadi lambat dan sering kali gagal merespons. Akibatnya, banyak pengguna yang meninggalkan platform mereka dan beralih ke kompetitor yang lebih siap menghadapi lonjakan pengguna.


Security

Security adalah aspek yang tidak boleh diabaikan, terlebih jika sistem online kita menyimpan data-data pribadi pengguna. Ini mencakup segala upaya untuk melindungi sistem dan data pengguna dari ancaman dan serangan. Keamanan yang terabaikan dapat berakibat fatal, baik dari segi kerugian finansial maupun reputasi.

Contoh kasusnya: sebuah layanan penyimpanan cloud mengalami kebocoran data besar-besaran akibat serangan cyber. Data pribadi jutaan pengguna terekspos, dan kepercayaan terhadap layanan tersebut pun anjlok. Selain kerugian reputasi, perusahaan juga harus menghadapi tuntutan hukum dan biaya besar untuk memperbaiki kerentanan keamanan.


Bagaimana Cara Pengukuran Metrik-Metrik Ini?


Untuk memastikan keempat metrik di atas terpenuhi, kita harus memahami bagaimana cara mengukurnya.


Mengukur Availability

Uptime dan downtime adalah dua indikator utama. Idealnya, Anda ingin uptime mendekati 100%. Ini bisa diukur dengan menggunakan berbagai alat monitoring yang tersedia di pasaran, yang akan memberikan laporan mengenai seberapa sering dan seberapa lama sistem Anda aktif.


Mengukur Reliability

Mean Time Between Failures (MTBF) dan Mean Time To Repair (MTTR) adalah dua metrik yang sering digunakan. MTBF mengukur rata-rata waktu antara kegagalan sistem, sementara MTTR mengukur seberapa cepat sistem dapat diperbaiki setelah mengalami kegagalan.


Mengukur Scalability

Untuk mengukur scalability, Anda perlu melihat bagaimana kinerja sistem ketika beban meningkat. Ini bisa dilakukan dengan melakukan stress testing, yaitu dengan mensimulasikan peningkatan jumlah pengguna atau data untuk melihat bagaimana sistem Anda beradaptasi.


Mengukur Security

Ada banyak cara untuk mengukur keamanan, mulai dari pengujian penetrasi (penetration testing) untuk menemukan kerentanan hingga audit keamanan secara berkala. Metrik lain yang dapat diperhatikan adalah frekuensi dan dampak dari insiden keamanan yang terjadi.


Cara Agar Sistem Kita Memenuhi Metriks-Metriks Tersebut


Tentu saja, memahami metrik-metrik ini adalah langkah awal yang penting. Namun, penerapannya dalam dunia nyata bisa menjadi tantangan tersendiri. Pada artikel selanjutnya, kita akan membahas lebih dalam tentang bagaimana cara menerapkan dan memaksimalkan metrik-metrik ini dalam sistem online yang Anda kembangkan. Pastikan Anda tidak melewatkannya!



Photo by RDNE Stock project

Bagus Fibrianto September 9, 2024
Share this post
Tags
Archive
Sign in to leave a comment
Yuk Mulai Manfaatkan Chat GPT untuk Bisnis Kecil Anda!
Manfaatkan keuntungan yang diberikan generatif AI supaya bisnis Anda naik kelas